Postingan

Judul: Lantai Tiga — Part 4: Cermin Terakhir

  Judul: Lantai Tiga — Part 4: Cermin Terakhir (Bagian Akhir) Rumah kos tua itu akhirnya dijual murah kepada seorang pria paruh baya bernama Pak Bram, seorang kontraktor yang berencana merenovasi dan menjadikannya rumah sewa. Ia tak percaya takhayul. Baginya, semua kisah “penghuni cermin” hanyalah cerita orang-orang ketakutan. Namun pada hari pertama pembongkaran, para pekerjanya menemukan sesuatu di balik dinding kamar lantai tiga — tepat di belakang cermin besar. Sebuah ruangan kecil tersembunyi , sempit, dengan satu kursi tua, sehelai kain putih lusuh, dan tulang belulang manusia yang masih mengenakan kalung emas bertuliskan nama: LARAS. Polisi dipanggil. Namun yang aneh, kalung itu tidak berdebu sama sekali , seolah baru saja diletakkan di sana. Dan di sebelah tulang-tulang itu, terdapat bingkai foto lama: seorang gadis muda tersenyum bersama seorang pria—tunangannya. Di belakang foto itu tertulis tulisan tangan halus: “Kalau aku tidak bisa bersamamu di dunia, aku akan...

Judul: Lantai Tiga — Part 3: Janji Laras

  Judul: Lantai Tiga — Part 3: Janji Laras Hari-hari Lany terasa semakin aneh. Ia sering lupa waktu, sering bangun dengan tubuh lemas dan luka gores di pergelangan tangan, seolah dirinya melakukan sesuatu saat tidur. Namun ia tak ingat apa pun. Sejak malam mimpi itu, setiap kali ia menatap cermin, pantulan dirinya terasa… berbeda. Refleksi itu tersenyum, bahkan ketika wajah Lany datar. Kadang bibir pantulan itu bergerak lebih dulu, seolah berbicara tanpa suara. Dan suatu malam, pantulan itu benar-benar bicara. “Kamu sudah membuka pintuku, Lany. Sekarang, bantu aku pulang…” Lany mundur, tubuhnya gemetar. “Apa yang kamu mau dariku?” “Kau tahu jawabannya. Aku ingin yang direnggut dariku… aku ingin hidupku kembali.” Lany menutup cermin itu dengan kain. Tapi suara dari baliknya tetap terdengar—lirih, seolah berasal dari balik kaca: “Kau punya hidup yang kuinginkan. Rumah, masa depan, cinta… semua yang hilang dariku.” Beberapa hari kemudian, Lany memutuskan untuk kembali...

Judul: Lantai Tiga — Part 2: Cermin Laras

  Judul: Lantai Tiga — Part 2: Cermin Laras Sudah dua bulan sejak Lany meninggalkan rumah kos tua itu. Ia kini tinggal di apartemen kecil dekat kampus, mencoba melupakan semua kejadian aneh yang sempat mengganggunya. Skripsinya hampir selesai, dan ia berpikir semuanya akan berakhir baik. Namun malam itu, sesuatu kembali terjadi. Saat sedang begadang menyelesaikan bab terakhir skripsinya, layar laptop Lany tiba-tiba berkedip. Sekilas, refleksi wajahnya di layar tampak... berbeda. Ada bayangan seseorang di belakangnya—samar, tapi jelas berambut panjang. Lany menoleh cepat. Tak ada siapa-siapa. Ia memaksa diri untuk tidak panik. Mungkin cuma pantulan cahaya, pikirnya. Tapi beberapa menit kemudian, ponselnya bergetar. Ada satu pesan suara baru dari nomor yang tak dikenal. Dengan tangan gemetar, ia tekan tombol putar. “Lany... kamu janji nggak akan ninggalin aku…” Suara itu—masih sama seperti dulu. Lembut. Sedih. Tapi kali ini... disertai suara lain. Bunyi kursi goyang yang b...

CERITA HOROR Panggilan dari Lantai Tiga

 Lany, seorang mahasiswa tingkat akhir jurusan arsitektur, baru saja pindah ke rumah kos tua di pinggiran kota. Harga sewanya murah, terlalu murah untuk ukuran rumah sebesar itu. Tapi Lany tidak keberatan. Ia memang sedang butuh tempat tenang untuk menyelesaikan skripsinya. Rumah itu besar, dengan arsitektur kolonial Belanda, dan memiliki tiga lantai. Tapi pemilik kos memperingatkannya sejak awal: “Jangan naik ke lantai tiga. Sudah lama dikunci dan dibiarkan kosong. Bahaya, katanya.” Lany hanya mengangguk. Ia pikir itu hanya ruangan berdebu atau ada bagian rumah yang rusak. Lagipula, ia hanya butuh kamar di lantai dua, yang cukup nyaman. Malam pertama berjalan tenang. Tapi pada malam kedua, Lany terbangun sekitar pukul 2 dini hari. Ia mendengar suara seperti kursi digeser—tepat dari atas kamarnya. Lantai tiga. Ia mengabaikannya. Mungkin suara tikus atau angin, pikirnya. Tapi malam-malam berikutnya suara itu makin jelas. Kadang terdengar langkah kaki, kadang terdengar suara per...

Cerita Horor: Bangku Kosong

 Suatu malam yang dingin, di sebuah sekolah tua yang sudah lama ditinggalkan, ada sebuah cerita yang sering diceritakan oleh para penjaga sekolah. Cerita tentang sebuah bangku kosong di ruang kelas yang selalu tampak ada, meskipun tidak ada seorang pun yang duduk di sana. Sekolah itu terletak di pinggir kota, jauh dari keramaian, dan sudah lama tidak digunakan. Hanya ada beberapa penjaga yang datang untuk memeriksa setiap sudut gedung. Salah satunya, Pak Budi, seorang penjaga malam yang sudah bekerja di sekolah itu selama bertahun-tahun. Setiap malam, Pak Budi selalu melakukan rutinitasnya—memeriksa ruangan demi ruangan, memastikan tidak ada hal aneh yang terjadi. Namun, ada satu hal yang selalu membuatnya merasa tidak nyaman. Di ruang kelas paling ujung, di dekat jendela yang sudah berkarat, terdapat sebuah bangku tua yang selalu ada di sana. Bangku itu tidak pernah dipindahkan, bahkan tidak pernah ada orang yang duduk di sana. Namun, ada sesuatu yang janggal. Setiap kali Pak B...

CERITA DEWASA KU TIDURI PEMBANTUKU YANG SEMOK SAMPAI DIA KETAGIHAN

 Sebut saja namaku Paul. Aku bekerja di sebuah instansi pemerintahan di kota S, selain juga memiliki sebuah usaha wiraswasta. Sebetulnya aku sudah menikah, bahkan rasanya istriku tahu akan hobiku mencari daun-daun muda untuk "obat awet muda". Dan memang pekerjaanku menunjang untuk itu, baik dari segi koneksi maupun dari segi finansial. Namun semenjak istriku tahu aku memiliki banyak sekali simpanan, suatu hari ia meninggalkanku tanpa pamit. Biarlah, malah aku bisa lebih bebas menyalurkan hasrat. Karena pembantu yang lama keluar untuk kawin di desanya, aku terpaksa mencari penggantinya di agen. Bukan saja karena berbagai pekerjaan rumah terbengkalai, juga rasanya kehilangan "obat stress". Salah seorang calon yang menarik perhatianku bernama Ningsih, baru berusia (hampir) 16 tahun, berwajah cukup manis, dengan lesung pipit. Matanya sedikit sayu dan bibirnya kecil seksi. Seandainya kulitnya tidak sawo matang (meskipun bersih dan mulus juga), dia sudah mirip-mirip artis...

CERITA HOROR Bayangan di Rumah Tua part 1

 Di sebuah desa kecil yang terletak jauh dari keramaian kota, ada sebuah rumah tua yang sudah lama ditinggalkan. Rumah itu dikenal oleh penduduk setempat sebagai tempat yang penuh dengan misteri. Beberapa orang mengatakan bahwa rumah itu dihuni oleh arwah-arwah penasaran yang tidak bisa menemukan kedamaian. Suatu malam, seorang pria muda bernama Andi, yang baru saja pindah ke desa itu, mendengar cerita-cerita horor tentang rumah tersebut. Karena penasaran, Andi memutuskan untuk mengunjungi rumah tua itu. Dia tidak percaya dengan cerita-cerita mistis yang hanya beredar di mulut orang-orang, dan dia ingin membuktikan bahwa semua itu hanyalah kebohongan. Setibanya di depan rumah itu, Andi merasa ada yang aneh. Meski rumah itu terlihat rusak, dengan jendela-jendela yang pecah dan pintu yang ternganga lebar, ada semacam ketenangan yang mendalam di sekitar tempat itu. Angin malam yang sejuk menggelitik kulitnya, dan hanya suara gemerisik daun yang terdengar di sekitarnya. Namun, entah ...