Cerita Horor: Bangku Kosong
Suatu malam yang dingin, di sebuah sekolah tua yang sudah lama ditinggalkan, ada sebuah cerita yang sering diceritakan oleh para penjaga sekolah. Cerita tentang sebuah bangku kosong di ruang kelas yang selalu tampak ada, meskipun tidak ada seorang pun yang duduk di sana.
Sekolah itu terletak di pinggir kota, jauh dari keramaian, dan sudah lama tidak digunakan. Hanya ada beberapa penjaga yang datang untuk memeriksa setiap sudut gedung. Salah satunya, Pak Budi, seorang penjaga malam yang sudah bekerja di sekolah itu selama bertahun-tahun.
Setiap malam, Pak Budi selalu melakukan rutinitasnya—memeriksa ruangan demi ruangan, memastikan tidak ada hal aneh yang terjadi. Namun, ada satu hal yang selalu membuatnya merasa tidak nyaman. Di ruang kelas paling ujung, di dekat jendela yang sudah berkarat, terdapat sebuah bangku tua yang selalu ada di sana. Bangku itu tidak pernah dipindahkan, bahkan tidak pernah ada orang yang duduk di sana.
Namun, ada sesuatu yang janggal. Setiap kali Pak Budi lewat di depan ruang kelas itu, ia merasa seperti ada seseorang yang sedang duduk di bangku tersebut, meskipun ketika ia mendekat, bangku itu selalu kosong. Bahkan, kadang-kadang ia bisa mendengar suara bisikan halus, seperti ada percakapan di antara bayangan di dalam ruangan.
Suatu malam, saat ia sedang memeriksa ruang kelas itu, Pak Budi merasakan udara menjadi lebih dingin dari biasanya. Ketika ia menoleh, ia melihat bayangan samar seorang anak duduk di bangku itu, mengenakan seragam sekolah yang usang dan wajahnya yang pucat. Anak itu menatap lurus ke depan, tidak bergerak sedikit pun.
Pak Budi merasa ketakutan, tetapi ia mencoba untuk tetap tenang. "Anak siapa kamu?" tanyanya dengan suara gemetar. Tidak ada jawaban. Ia melangkah lebih dekat, tetapi semakin dekat ia melangkah, semakin terasa berat dan dingin udara di sekitarnya.
Akhirnya, dengan langkah cepat, Pak Budi mundur, keluar dari ruangan itu, dan tidak pernah kembali lagi. Sejak malam itu, penjaga malam lainnya juga melaporkan hal yang sama. Mereka semua merasakan kehadiran sesuatu yang tidak kasat mata, namun nyata.
Bangku kosong itu tetap berada di sana, seperti menunggu sesuatu yang tidak akan pernah datang, tetapi selalu ada. Orang-orang yang berani mengunjungi sekolah itu sering mengatakan bahwa mereka bisa mendengar suara bisikan, dan kadang-kadang, saat melihat dengan teliti, ada bayangan anak itu, duduk di bangku yang selalu kosong.
Tak seorang pun tahu siapa anak itu atau apa yang terjadi padanya, tapi satu hal yang pasti: bangku kosong itu tidak pernah benar-benar kosong.
Komentar
Posting Komentar