CERITA SEX DENGAN JANDA MONTOK

 Kenalkan namaku Heri, usia 28 tahun. Aku tinggal di Bandung dan merupakan seorang karyawan di sebuah perusahaan. Aku tinggal bersama paman dan bibiku karena aku adalah anak yatim piatu. Sampai suatu waktu bibi dan paman ku pindah rumah tapi rumah yang sekarang aku tinggali tidak mereka jual dan mereka memberikannya padaku. Karena sayang untuk di tinggal sendiri bibiku menyarankan untuk di kontrakan saja rumah itu. Rumah itu ada 2 tingkat , ditingkat dasar di kontrakan dan aku dilantai 2.


Sampai akhirnya ada wanita yang ingin ngontrak dan bibiku menyetujui nya. Konsep pembayaran nya bulanan, 1 bulan, 300rb. Wanita itu bernama Bu Mira, perlu diketahui Bu Mira adalah seorang janda berumur 36 tahun, ditinggal oleh suaminya karena selingkuh. Dia bercerita alasan kenapa suaminya selingkuh yaitu karena Bu Mira tidak bisa memberikan keturunan untuk mantan suaminya.


Bu Mira orangnya baik, tutur katanya sopan serta gaya berpakaian nya pun terbilang sopan. Sudah hampir 3 bulan dia ngontrak di rumah bibiku, aku senang karena ada teman untuk ngobrol di rumah. Lama-kelaman aku dan Bu Mira makin akrab sampai-sampai aku sempat ketiduran di ruangan dimana Bu Mira mengontrak.


Singkat cerita, karena keakraban kami, gaya berpakaian Bu Mira menjadi beda, sekarang dia berani memakai baju yang ketat, celana pendek sebatas paha atau hanya memakai daster terusan sebatas paha sehingga paha putihnya yang mulus serta toket nya yang sekel terpampang dengan indah.


Perlu diketahui Bu Mira orang nya lumayan cantik bertubuh putih, lekuk tubuh nya aduhai, pantatnya semok, toketnya besar dan padat, paha nya putih mulus, ukuran toketnya 36 cup D. Kadang-kadang aku suka curi-curi pandang pada toket, paha ataupun pantatnya. Mengetahui hal itu Bu Mira hanya tersenyum tapi senyuman yang binal.


Sampai pada hari sabtu siang ketika kami mengobrol sambil duduk di karpet, dia hanya memakai daster terusan sebatas paha, aku iseng menggodanya


“Bu, pake baju nya seksi amat, ga takut di perkosa sama saya….?”, sambil tanganku mengelus paha putih nya.

Bu Mira menjawab di luar dugaan, “Ooh, gitu yaa….tapi suka kan…???” lalu Bu Mira meneruskan kata-katanya.


“Ga, ga takut koq… silahkan aja mau perkosa. ibu mah paling teriak keenakan….!”.


Mendengar hal itu, tanpa basa-basi tanganku langsung meremas memek nya dan aku tubruk dia sehingga dia jatuh terlentang dan tubuhnya aku tindih serta ku gesek-gesekkan kontolku ke memek nya masih memakai celana dalam. Kejadian itu membuat Bu Mira kaget dan meronta tetapi rontaan lemah seorang wanita yang ingin di entot, lalu bu Mira berkata “Eeits…tapi ada syarat nya…!!!”


“Apa syarat nya….??” kataku sambil tanganku terus meremas toketnya.

“Bayarin kontrakan ibu bulan ini donk, trus kamu boleh deh ngentotin ibu sepuasnya…”

“Ok, setuju… dan ibu harus siap diperkosa sama saya kapanpun dan dimanapun saya mau…” kataku.


Lalu ku cium dengan buas bibirnya, dia hanya bisa melenguh “Eeemmhh…..emmmhhh..”. Bu Mira melepaskan ciumanku lalu dia berkata “Ambil dulu uangnya dong… nanti baru perkosahh ibuhh….”kata Bu Mira sambil mendesah.


Aku bangkit lalu mengambil uang sejumlah 300rb lalu aku serahkan kepada Bu Mira.


“Jadi sekarang gimana…?? mau perkosa ibu…??” tanya Bu Mira sambil membuka lebar-lebar paha nya.


Terlihat jelas gundukan memeknya yang tembem yang masih menggunakan celana dalam serta paha putihnya yang mulus.


“Lagian ibu juga dah lama ga ngerasain kontol dan dah lama memek ibu enggak di entot… ibu udah pengen banget di entotin seseorang” sambungnya.


“Woooww… Bu Mira sekarang bicaranya jadi kotor yaaa… udah mulai nakal ya” kataku.

“Biarin aja, supaya tambah binal dan supaya kamu makin nafsu sama ibu…!!!” katanya.

“Gimana, mau ga perkosa ibu….??” tanya bu Mira.

“Enggak aacch, ga mau… tapi saya akan entot memek ibu sampai lecet-lecet!!!!” kataku.


Sejurus dengan itu, aku sergap dia dengan melumat bibirnya, kami berciuman, saling melumat bibir, air liur kami saling bersatu dan saling lilit lidah. Tangan ku pun tidak tinggal diam,menyusup ke balik celana dalam nya, mengelus memek dan itil nya. Mendapat serangan seperti itu, Bu Mira mendesah keenakan.


“Aacchh… emmhh…. eeeemmmmhhh… aaaacchhh, oohh nikmat banget…!!” serunya.

“Oohhhh… teeeruuuuss, iyaa itu itil ibu, oooocchhh… elus teruuuuss…”


Tangan Bu Mira langsung meremas kontolku yang sudah ngaceng.


“Aaacchh, nikmat bu….”kataku.


Tanganku tak hanya mengelus tapi jari telunjuk dan jari tengahku mencoba untuk mengobok2-obok kedalam memeknya. Ternyata memeknya sudah basah bahkan karena banyaknya, cairan pelumas sampai meleleh keluar.


“Memek mu sudah sangat banjir sayang… sudah ga tahan pengen ngerasain kontolku ya?” bisikku pada Bu Mira.

“Ooohhh… eeemmhhmm… iya sayang… ibu pengen di ewe sama kontol kamu… aaaacchh” balasnya sambil mendesah.


Mendengar hal itu tanganku langsung mengocok-ngocok memek tembemnya dengan kecepatan tinggi.


“Aaacchhh… aacchhh… ooohhmmmm… aaacchh… yang kenceng kocoknya Her…!!”

“Ooooowwwwhhhh… .aaacchch… terus kocokin memek ibu… ooohhhh… entot pake jari kamu… oooohhhh…”


Tidak hanya memeknya yang aku mainkan, susu nya pun tak lepas dari jamahan tangan ku. Pentil susunya aku pilin-pilin lalu berganti meremas susu besarnya. Bu Mira kewalahan mendapat perlakuaan seperti itu, akhirnya dia mendapatkan orgasmenya dan tubuh nya mengejang meliuk seperti cacing kepanasan.


“Aaaaccchhhhcchh… mmmhhmmmh… ibu keluar Her… aaccchhhhhhh… ooooommmhhmm… aaaaaaaaccchh…” Teriak Bu Mira.


Aku biarkan sejenak dia untuk menikmati kepuasannya.


“Sayang, pindah ke atas yuk… supaya ibu bebas teriak, tapi kunci dulu pintunya…” kataku.


Lalu Bu Mira bangkit dan berjalan ke arah pintu, aku tak kuasa melihat pemandangan yang seksi ini. Segera aku peluk dia dari belakang sambil mengesek-gesekkan kontol ku yang sudah tegang ke belahan pantatnya, tak lupa tanganku bergerilya ke arah toketnya yang ranum. Aku remas toketnya dengan gemas dan dia hanya bisa mendesah nikmat.


“Aaaacchh…aacchh”


Setelah dia mengunci pintu, aku balikan badannya aku ciumi lagi bibirnya sambil tanganku meremas memeknya yang basah. Bu Mira hanya bisa pasrah lalu aku pegang tangannya dan aku arahkan ke kontol ku. Dia tau apa yg harus dilakukan, segera dia remas kontolku kemudian dia berjongkok dan membuka celana dalam ku serta langsung mengulum kontolku. Bu Mira dengan rakus menyepong kontolku. “Srruullpp… srruulpp… srlluupp…” suara indah ketika dia mengocok kontolku dengan mulutnya.


“Eeemmmmhhhh… eemmhhhmmhh… anget banget mulutmu bu… oooohhhh niikkmmaaaattt” seruku.


Kenikmatan yang tiada tara ini sedang ku rasakan, aku sedang mengentot mulut janda bahenol. Lalu aku pegang kepalanya dengan kedua tanganku lalu aku bantu dia untuk mempercepat sepongannya, dia tampak kewalahan, air liurnya menetes di sela-sela bibirnya.


“Ooooooommhh… ooommmhhh… ooommmhh… ooommhhh… ssrruulluupp… ssrruulluupp”


Ternyata tangan Bu Mira tidak tinggal diam, dia mencolok-colok sendiri memeknya dibawah sana dengan jari-jarinya.

“Aaaaccchhh… aaaccckkkhhhhh… nikmaaattt” seru ku.


Segera aku hentikan aktivitas ini, lalu aku ajak dia ke atas untuk menuntaskan birahiku.


“Yuk, ke atas bu…”


Lalu kami berjalan ke arah tangga sambil ku peluk dia dari belakang, tak lupa tanganku aktif meremas toketnya sambil kontolku ku gesekan ke pantatnya. Sebelum menaiki tangga dengan segera aku loloskan celana dalam Bu Mira sehingga sekarang Bu Mira hanya mengenakan daster mini sebatas paha tanpa celana dalam dan bra. Aku suruh dia naik duluan, di luar dugaan Bu Mira menggoda ku dengan menggoyang-goyangkan pantatnya. Melihat hal itu dengan gemas aku remas dengan kuat pantatnya dan aku tampar buah pantatnya. Plllaaakk…pllaaakkk…


“Aaaaccchhh… ooowwwwwwwww… ssshhhhhmmmmm” seru Bu Mira.

“Nakalnya nich pantat…” kataku sambil meremas pantat bahenolnya.


Sampai di kamar aku suruh Bu Mira nungging, dengan segera mengikuti perintahku.


“Ayo cepetan Her… entot memek ibu pakai kontolmu yang besar itu. Memek ibu udah gatel pengen di entot… Aaaacchh…”

“Tenang sayang, ada saatnya kontol ini masuk ke sarangnya. Sekarang saya masih pengen main-main dulu sama memek dan itil ibu…”


Dengan segera aku remas pantatnya silih berganti, ku sapu-sapukan lidahku ke lubang memeknya. Lalu ku masukan lidahku kedalam memeknya yang sangat basah itu. Mendapat perlakuan seperti itu Bu Mira blingsatan. Tubuhnya bergetar hebat. Aku terus menjilati lubang memeknya dan kadang-kadang aku gigit dengan gemas itilnya yang sangat keras dan berwarna pink itu.


“Ooooccchhh… mmmhhhmhhhhhcchh… aaaaccchhhh…”

“Diapain itu memek ibu Her…??? Oooccchhh… enaaaakkkkkk banget… terus Her… jilat terus memek ibu. entot memek ibu pake lidahmu…”

“Mmmmmhhhmmm… aaaaccchhhh…”


Tanganku tidak diam, ku elus-elus lubang pantatnya. Ku ludahi lubang pantatnya dan dengan jari telunjuk, ku masukan ke dalam lubang pantatnya. Bu Mira mengerang keenakan.


“Aaaaaaaaaaaaaaacccccccccchhhhhhhhhhhh… ooooooooooooocchhhhhhhhh… ibu keluar… oooohhhhh… kontollll… aku pengen kontollll…”teriak Bu Mira yang ingin sekali merasakan memeknya ditanam oleh kontol.


Bu Mira mendapatkan orgasmenya yang kedua. Tubuhnya ambruk telungkup di kasur. Tanpa membuang waktu karena kontolku ngaceng banget, aku tunggingkan lagi tubuhnya. Segera ku masukan kontolku ke dalam memeknya yang sudah sangan banjir. Lalu aku entot memeknya dalam posisi doggy style.


“Oohhh… Kontolmu keras dan besar banget Her… memek ibu sesak… oooooh… setubuhi aku… entotanmu… oh enaknya… eeewwee teruuss memekku… aaaccchh…”


“Memek ibu tebal… memek ibu enak dientot… kontolku keenakan bu…”

“Ohhh… Herriii… aku bisa ketagihan dientoti kontolmu Herr… ohh… enak Herr…”

“Aku juga Bu… enak sekali ngentotin memek ibu… aku juga pasti ketagihan ngentot sama kamu Mir…” kataku tanpa sadar memanggil nama Bu Mira.


“Ohhh… Herriii aku ketagihan kontol mu…”

“Ohh Mira aku ketagihan memek dan ittiill mu…”

“Ooohhhh Miraaa memek mu enak dientttoott… memekmu sempit… memekmu bisa ngempot kontol…”

“Aaaacchhh… mmmhhhh… yyyaaahh… entoottt teruuss…”


Dengan buas aku genjot memeknya dengan cepat, pantatnya aku remas dengan keras dan kadang aku tampar sehingga Bu Mira memekik.


“Aaaaaaaaaaaaacccchhhhhhhhhhhhh… ooooohhhhhhh…”

“Ooohhhhh Miraaa, aku haamiili kamu Mirrrr…”

“Akan ku buat kamu bunting Miraaaa… ooocchhh… memekmu bikin aku gila… memmeeeekkk… aacchhh mmeemeeeeeekkkk…”


Bu Mira pun tak kalah, dia menjawab dengan kata-kata kotor.


“Iiiyya Herr… hamili akuuu… buntingin aku… entot memekku sampai dobol… Ahhhh… enaaakk… oooccchhh… aaaammmhhhh… memek sama itiil ku buat kamu… aaaacchh…” jeritnya.


Aku terus memompa memek Bu Mira dan dia mengimbangi gerakan ku dengan menggoyang-goyangkan pantatnya. Kontolku terasa enak seperti di urut-urut oleh memeknya.


“Aaaaaaaaaaaaaachhhhhhhhhhhhhhhhh… aku keluar Her… acccccchhhhhhhhh…”


Mendengar hal itu semakin cepat dan semakin dalam ku hujamkan kontolku ke dalam memeknya. Dia mendapatkan orgasmenya yang ketiga.


Lalu aku balikan tubuh semoknya, sekarang posisi Bu Mira terlentang dan dengan posisi konvensional aku masukan kontolku lagi kedalam memek nya. Dengan kecepatan tinggi aku entot memek. Bu Mira telihat pasrah mungkin karena tubuh ya sudah lemas. Aku terus mengentotin memek jandanya sampai puas.


Sekarang dalam posisi yang sama aku rapatkan kakinya sehingga terasa sempit sekali lubang memeknya. Ku miringkan tubuh Bu Mira dengan begitu aku leluasa meremas pantat bahenolnya dan memilin pentil susunya. Rupanya birahi Bu Mira naik lagi ditandai dengan desahan dan erangan erotis serta gerakannya yang mengimbangi gerakan ku. Di sedot-sedotnya kontolku dengan otot-otot memeknya. Tubuh sekel ini meliuk-liuk bagaikan ular, kepalanya menengadah ke atas, matanya merem melek merasakan kenikmatan yang tiada tara didalam memek tembemnya.


“Ooohhhh Mira… enak sekali ngewe sama kamu… aku ingin memek kamu Mir… oooaaahhhhcchh… ooohhhh memeeekkk… ooohhh… memekmu enaaakk” desah ku.

“Aaacchh kontol kamu panjaang dan besaarr… enak di memek akuu… enttoot teruuuss…. ewe… ee..wweeee truuus memek aahkkuu… oooohh”

“Oooccchhhh konttolll… enak banget kamuuu kontttooollll… ooohhhhoohhhhhhhhh… kkonnnnt ttooolllll… mmmeeemmmekkk aku di eeenttooottt… oooohhh”

“Oooohhh… Mira… aku keenakan Mir… oh… kontolku rasanya mentok Mir… oh… enaknya Mir… ohhhh… Mir… maniku juga lagi banyak nih… udah lama aku ga ewe memek… oookkkhhh… Miraaa…”

“Ooookkkkhhh Heerrrii… oh… Heerrii… Aku suka Heer… aku suka manimu banyak Heerr…”


Lalu tiba-tiba aku merasa kontolku diperas dan dihisap lubang memek Bu Mira.


“Ooookkkhhh… Miraaa… oookkkkhhh…” erangku tak kuasa menahan nikmat.

“Iya sayang… okhh…Heerrii… enaknya…”


“Ohh… enak sekali sayang…”, kataku sambil mempercepat gerakan kontolku karena sudah mulai terasa ada sesuatu yang ingin keluar seiring rasa nikmat yang aku rasakan. “Miraaa… aku mau keluar Mir…”

“Keluarin di dalam aja sayang… semprot rahimku dengan manimu… hamili aku Her… aaaahh Heerii…” kata Bu Mira sambil mempercepat goyangan pantatnya.


“Oohhh akan kusembur rahimmu Mir… akan ku semprot maniku sebanyak-banyaknya dalam rahimmu Mir… ooohhh… ohhh… Miraa…ohhh Miraa ku sayang…”


“Iiya Herri… entoti… okkhhh… entotin memekkku… keluarkan manimu sebanyaknya… sirami rahimku… oh… hamili aku… entoti sampai aku bunting… aku pasti hamil oleh manimu… oookkkhhh… aku rela kamu entot sampai hamil…”


Kupercepat kontolku keluar masuk memeknya sambil meremas buah dadanya, lalu tak lama kemudian kudesakkan kontolku sedalam-dalam ke memeknya.


Croott…! Croott….! Croott…!


Air maniku menyembur sangat banyak di dalam memeknya seiring rasa nikmat dan nyaman kurasakan. Aku terus desakkan kontolku dalam-dalam ke dalam rahim Bu Mira sambil kukerahkan otot dan nafasku agar maniku keluar sebanyak-banaykanya. Sampai kurasakan air maniku habis keluar. Aku lakukan semua itu sambil mengulum bibirnya….


“Oookkkkkhhh… banyak sekali spermamu sayang… oohhh… rahimku hangat oleh manimu… oohhh… semprot terus pejuhmu yang banyak…. aaahhh iya… oookkkhh iya…” kata Bu Mira sambil meliukkan pinggulnya. Aku merasa lobang memeknya meremasi dan menghisap batang kontolku. Kepala kontolku serasa diemut-emut oleh memeknya. Bu Mira seolah ingin memeras spermaku sebanyak-banyaknya.


“Ookkkhhhh… aku keluar Herr….” desahnya.

“Oohhh… enak… memek aku puas… akkkhh… enak banget kontolmu Her…”


Lalu akhirnya irama pergelutan badan kami berhenti. Dia mendesah dan memeluk kepalaku dalam dadanya. Nafas kami memburu. Lalu bisikkannya terdengar lirih.


“Kontol kamu enak… kontolmu besar dan panjang sayang… aku suka ngentot sama kamu…”

“Kamu juga juga hebat Mir, memek kamu tebal dan tembem… susumu besar… memekmu enak banget dientot..” kataku lirih.


“Kapan pun kamu mau, aku mau dientotin kamu Her. Aku suka birahimu. Aku suka kontolmu. Pokoknya aku ketagihan ngentot sama kamu…” kata Bu Mira sambil tersenyum lalu mengecup bibirku.


“Aku juga suka sama kamu Mir… aku juga suka birahimu… aku juga suka ngentoti kamu kapan aja… oohhh….” kataku sambil meremas toketnya.


Di sela-sela kenikmatan yang kami raih, aku bertanya padanya.


“Mir, kenapa kamu berubah binal seperti ini…?” kata ku.


“Oooohh, memang dari dulu pertama liat kamu, aku dah suka dan nafsu sama kamu. Aku sering berandai-andai bisa ngentot sama kamu. Malahan aku sering masturbasi pake jari sambil membayangkan sedang di entot sama kontolmu Her…”

“Ooohh gitu yaa…”

“Mulai sekarang aku bisa ngentotin memek kamu kapan pun aku mau…” kataku sambil ngegerayangin memek nya.

“Ok… mulai saat ini tubuhku milik kamu sepenuhnya, kamu bebas ngelakuian apa aja sama tubuhku… trus kamu jangan panggil aku ibu lagi. panggil aku Mira aja biar lebih romantis” balasnya.

“Susu ku, bibir ku, memek ku, itil ku, pantat ku, bahkan kalo kamu mau lubang pantat pun bebas kamu mau apa-apain…” desah Bu Mira sambil meremas kontolku.

“Aku rela kamu perkosa… Aku rela kamu enttoottin memekku.. Aku rela kamu ewe pantatku juga….” sambung Bu Mira.

“Oke deh… Mulai sekarang ini kamu harus telanjang gak pakai celana dalam dan BH di rumah ini supaya klo aku mau ngentot tinggal colokin kontol aku ke memek kamu ya Mir… ookk…”perintahku

“Kamu pake baju yang seksi-seksi yang pentilnya kelihatan, trus memek kamu juga bisa aku kobel-kobel tanpa terhalang. Misal kamu pakai celana, pakai yang pendeknya sebatas memek pendeknya jadi aku bisa masukin jari aku buat gosok itil kamu” sambungku.

“Iyaa decch, akan aku lakukan apa mau kamu, demi kontol kamu ngaceng terus setiap hari dan bisa ngentotin memekku tentunya….” goda nya nakal.

“Satu lagi Mir, aku ingin liat kamu masturbasi di depan aku… aku ingin liat kamu colok-colok memek kamu pake tangan kamu sendiri…!” pintaku.

“Ook… sayang… akan ku lakukan semua permintaan kamu tapi dengan 1 syarat… Aku ingin kamu selamanya ngentotin memek aku… ok?” balasnya.

“Ook… memekku yang tembem…” kataku sambil memasukan 2 jari ku ke dalam memeknya lalu mengobel-gobel isi memek Mira.

“Aaaacchhh… ooohhh… udah dong kontolku… memekku lemes banget…” lirihnya.


Akhirnya karena kelelahan kami pun tertidur dan tak terasa waktu sudah menujukan pukul 16:30. Aku pun terbangun lalu menyandarkan tubuhku pada dinding sambil mengelus-elus kontol. Pas menoleh ke samping Mira sudah tidak ada di tempat tidur, lalu aku memanggilnya.


“Mirr… Miraaa…” panggil ku.

“Iyaaa, bentar lagi ke atas” serunya.


Tak lama kemudian Mira kembali ke kamarku sambil membawa nampan berisi secangkir kopi susu dan segelas teh hangat serta pisang goreng tapi yang membuat kontolku ngaceng lagi adalah dia memakai tank top putih super ketat sehingga toketnya membentuk sempurna dan puting susunya tercetak dengan jelas. Sedangkan bawahannya memakai legging ketat sebetis terlihat pula gundukan memek tembemnya serta belahan memeknya tercetak pula. Dengan lenggokan erotis dia menghampiriku yang sedang duduk lalu menyimpan nampan di sebelahku


“Nich aku buatkan kopi susu sama pisang goreng…”

“Waah, makasih Mir….” seruku.

“Mir, pake baju nya seksi amat, bikin kontol ku ngaceng aja….”

“Yaaa iyaa lah… kan supaya kamu terangsang terus bisa ngentotin memek ku lagi…” jawabnya.

“Eeemmhh, sini dong, aku pengen susu nich..” kataku sambil menyalakan sebatang rokok.

“Aku boleh ngerokok ga….?” tanya Mira

“Jangan Mir… Bahaya buat kamu” jawabku.

“Ini loh rokok yang bisa ngeluarin pejuh….” balasnya sambil meremas kontolku lalu langsung menyepongnya.

“Aaaacchhh dasar binal kamu Mir…” kataku keenakan sambil membiarkan dia menyepong kontolku.


Aku pun tak mau kalah, tanganku langsung mengelus-elus memek Mira dari luar legging. Lalu Mira bergeser sehingga sekarang posisi kami seperti 69. Mira masih menyepong kontolku, kadang-kadang biji pelirku dia hisap-hisap atau dia kulum. Aku sungguh sangat keenakan, hanya desahan yang terdengar, lama-lama memek Mira menjadi basah juga karena aku terus mengobel-gobel dari luar. Terlihat di bagian legging tempat memeknya basah kuyup. Tanpa membuang waktu aku telanjangi Mira dan langsung aku ewe memeknya. Mira hanya bisa mendesah keenakan.


“Aaacchhh… eeemmmhhh… ooohhhh kontttoolll entot memekku yang haus pejuh ini… aaaccch…” ceracaunya.

“Oooooohhhhhhhh… aaa.. a… cccc… hhhhh… entooot yang kenceng Her… ooohhhh… memek aku milik mu… oooohhh…”

“Mir, enak bangeet ngentot sama kamu… ooohhhh… ooohhh memek tembem… memeeeekk sempit” teriakku.

“Iyyaaaahhh… kontol kamu juga eannnaakkk… Aku penggeenn tiiaap hari kamu entttooottin”

“Setubuhi aku Her… entotin aku… kawini aku pakai kontolmu… ooohhh… mainin pentil susuku Her…” pintanya.


Aku pun segera memilin-milin pentil susunya. Ku putar-putar dan ku cubit-cubit pentil susunya. Mira semakin tak karuan, lalu aku kangkangkan pahanya supaya kontolku bisa masuk lebih dalam, terus aku kilik-kilik itilnya. Terlihat itil Mira semakain mengembang karena terstimulasi, saat aku elus-elus itilnya, Mira mengejang dengan hebat dan sampailah dia ke puncak kenikmatan.


“Aaaacccchhhhhhhhhhh… oooooooooooooohhhhhhhhhhhhh… akuuuu keeeluuuaarr….”

“Ooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhh…. memekkuuuu enannkkkkk… oooooooooohhhhhhhhhh…. memekku di entttoooott sama kontttollll… oooohh…” jeritnya histeris.


Pertahanan ku akan jebol, segera aku cabut kontolku lalu aku masukan ke dalam mulut Mira dan Mira dengan cepat memaju-mundurkan kontolku di dalam mulutnya. Tak lupa tangan Mira meremas-remas biji pelirku. Aku sudah diambang batas karena keenakan dan akhirnya aku sesakkan kontolku dalam-dalam di dalam mulutnya serta menahan kepala Mira supaya jangan terlepas.


Croott…! Croott….! Croott…!


Pejuhku keluar di dalam mulut Mira. Mira gelagapan karena tak menyangka akan seperti itu dan mau tak mau pejuhku ditelan oleh nya.


Setelah kurasa semua pejuhku keluar, aku keluarkan kontolku dari mulutnya. Mira tersenyum nakal dan mengeluarkan sesuatu dan ternyata pejuhku


“Yang tadi jatah buat mulut, yang ini buat memek dan itil…” katanya sambil memasukkan pejuhku ke memeknya dan mengeluskan sebagian ke itilnya

Karena kelelahan akhirnya kami pun tertidur sambil berpelukan…. ooohhh indah nya hidup ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA DEWASA BERGAMBAR ABG MONTOK Indah Permata, NIKMATNYA TUBUHNYA YANG SEKSI DENGAN BUAH DADAH YANG BESAR DAN PANTAT YANG BESA R

CERITA DEWASA BERGAMBAR NIKMATNYA TUBUH GURU BU ANISA YANG MONTOK BAHENOL DENGAN PAYUDARA GEDE BIKIN NGILER

CERITA DEWASA BERGAMBAR NIKMATNYA TUBUH YANTI YANG SUPER MONTOK DENGAN PANTAT YANG PADAT DAN BUAH DADAH YANG MENONJOL , AUTO CROT DALAM